Sunday, July 29, 2007

Ups !

Suatu ketika Derryl mendapat job di 25 Frames, sebuah Production House (PH) di Jakarta Selatan. Sebagai Assistant Casting Director, ia bertanggung jawab atas terselenggaranya proses casting talent (pemilihan pemeran) untuk iklan televisi. Sebuah produksi iklan televisi memang banyak menggunakan tenaga freelance seperti Derryl, sehingga hampir tidak terlihat perbedaan antara freelancer, orang-orang in house dan tamu.

Kebetulan produksi iklan tersebut membutuhkan talent anak-anak, sehingga ruang tunggu casting pun riuh dengan anak-anak bersama dengan orang tua mereka. Agar casting berjalan dengan tenang dan karena terbatasnya ruang, Derryl melarang orang tua anak-anak tersebut masuk ke ruang casting.

Di tengah kesibukan castingnya, tiba-tiba pintu ruangan dibuka oleh seorang bapak.
“Pak, tunggu di luar aja! Biar anak-anaknya aja yang di dalam..” Derryl spontan berseru.
Tapi pria separuh baya itu tetap memaksa masuk.
“Gimana sih Pak, koq malah masuk! Bapak di luar aja, biar tertib..” seru Derryl kesal.
Orang tersebut justru tersenyum-senyum melihat Derryl yang tengah jengkel. Sementara orang-orang di belakang Derryl justru menyambutnya dengan ramah,
"Mas..!"
Situasi tersebut menciptakan detik-detik penuh badai di kepala Derryl.
Seorang rekan lalu memberitahunya bahwa bapak tersebut adalah Ipang Wahid, pemilik PH itu sekaligus sutradara iklan yang castingnya tengah mereka kerjakan.
"Ups..!" ujar Derryl dengan muka merah.

No comments: