Transportasi Om Arif.
Seperti biasa, Om Arif memeriksa seluruh bawaannya sebelum berangkat pergi. Hari itu ia akan ke puskesmas, mengajar di beberapa tempat, dan belanja. Aktifitasnya sebagai seorang guru musik membuatnya harus pergi ke berbagai tempat berbeda dalam sehari. Setelah dirasa tidak ada satupun yang ketinggalan, ia menjalankan mobilnya dengan mantap.
Tempat pertama yang dikunjunginya adalah Puskesmas Tebet yang cukup modern dan lengkap untuk kontrol kesehatan. Perjalanan berikutnya yang harus ditempuh memang cukup jauh, tapi ia harus memenuhi jadwal mengajarnya di sebuah sekolah musik di Cinere. Di tengah lamunannya, tiba-tiba muncul bis yang sejalan dengan tujuannya. Dengan sigap, Om Arif menaiki bis tersebut. Ia merasa lega, karena tidak perlu menunggu terlalu lama. Ia berganti angkutan umum beberapa kali agar bisa sampai di tempatnya mengajar.
Selepas pelajaran di sekolah musik, telah menunggu jadwal mengajar privat di rumah seorang muridnya. Om Arif bergegas mencari angkot menuju rumah muridnya. Sebuah komplek perumahan yang memerlukan perjalanan kaki beberapa menit dari tempat berhentinya angkot.
Dan pastinya memerlukan beberapa kali perpindahan angkutan umum dan jalan kaki agar ia dapat kembali pulang ke kawasan Tebet. Om Arip masih menyempatkan diri berjalan kaki lagi beberapa kilometer ke supermarket sebelum ia pulang ke rusun yang juga dengan berjalan kaki.
“Ooohh…! Leganya sampai di rumah.. ” seru Om Arip setelah bertualang seharian. Sore itu ia bersantai melepas lelah yang menimbunnya seharian. Malam harinya ketika tengah asyik menikmati acara televisi, tiba-tiba ia terbangun dan berteriak, “Mobil guaaa….!!! Ketinggalan di puskesmas….!!!”

2 comments:
kok hampir sama dengan versi motor yah..., yang juga ketinggalan...
jatmika jati
emang itu 'Suhu' dia
Post a Comment