Sunday, July 29, 2007

Kevin & Pian

Anak kecil memang bisa mengungkapkan pikirannya dengan lebih jujur. Tapi kejujuran bisa jadi terasa pahit bagi yang mengungkapkannya. Kevin, seorang anak yang tinggal di rusun kami, tiba-tiba menjadi ketakutan setiap kali melihat Pian, karyawan sebuah talent agency yang berkantor di rusun.

Pian memang terlihat berbeda dari lelaki pada umumnya. Rambutnya selalu dicat berwarna-warni, jalannya sangat gemulai, bicaranya pun mendayu-dayu. Sebagai laki-laki, Pian tampil cukup feminin. Namun Kevin mungkin tidak menduga jika Pian akan bertindak cukup lelaki kepadanya.

Suatu ketika, Kevin tengah berjalan melintas di depan kantor Pian. Tampak Pian tengah merapikan penampilannya. Melihat pria feminin tersebut, Kevin pun tidak tahan untuk berkomentar.
"Cewek..!"
"Eh, cowok..!"
"Eh, cewok..!"

Detik berikutnya, yang terdengar hanyalah suara,
"Plaakk!"

2 comments:

Anonymous said...

oooh...kevin adikku yang malang...melintang....sabar yah dik...aku akan menjadikan mu lelaki seutuhnya..!!!hahhaha......kamu juga jangan sampe ketularan yah vin....
coba di tes dulu ama tante.....yang nulis blog ini juga kudu di tes kayaknya

Anonymous said...

tesnya gimana tante ?